Kunjungan Habib Tohir Bin Muhammad Bin Abdullah Al-Haddar Ke Pondok Pesantren Al-Ghazali Sabreh
Tepat pada hari ahad tanggal 06 Januari 2019 Pondok Pesantren Al-Ghazali kedatangan ulama’ besar yaitu habib Tohir bin Muhammad bin Abdullah Al-Haddar beliau berasal dari kota Baidlo’ Yaman beliau adalah putra dari gurunya habib Umar bin Hafidz yaitu habib Muhammad bin Abdullah Al-Haddar. Kedatangan beliau mendapatkan antusias yang luar biasa dari santri dibuktikan dengan rasa senang yang terpancar dalam wajah mereka.
Beliau tiba di pondok kami kurang lebih sekitar jam 13:00 WIB beliau datang ditemani oleh para ulama-ulama besar, hal ini semakin menambahkan rasa semangat para santri untuk menyambut dan mendengarkan mauidhoh-mauidhoh dari habib Tohir ini. Habib Tohir ini sudah agak lama datang ke madura dan mengunjungi pesantren-pesantren, tujuan kedatangan beliau [habib tohir] ke pondok-pondok pesantren tidak lain ingin menyambung tali silaturrohmi kepada ulama-ulama indonesia terutama ulama yang ada di madura dan beliau juga ingin membangkitkan rasa semangat seorang santri dalam menuntut ilmu.
Sebelum beliau mendatangi pondok kami hari sabtunya beliau mendatangi pondok pesantren NURUL CHOLIL Demangan Barat Bangkalan Madura, lalu keesokan hari tepatnya pada hari minggu beliau datang ke pondok kami Pondok Pesantren Al-Ghazali Sabreh Aeng Taber sesuai informasi yang kami peroleh setelah habib Tohir datang ke pondok kami beliau akan meneruskan dakwah wisatanya ke pondok pesantren SIROJUL MUNIR yang berada di Desa Nepa Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang dan beliau akan kembali negara yaman pada hari senin 07 Januari 2019.
Dalam dauroh yang berlangsung selama tiga puluh menit banyak hal-hal yang beliau sampaikan kepada santri diantaranya Para penuntut ilmu harus memiliki 6 sifat diantaranya, cerdas, sabar, dan bersungguh-sungguh, jika sifat-sifat tersebut sudah dimiliki oleh seorang santri maka ia akan berhasil dalam menuntut ilmu, dan beruntunglah kita bisa berada dalam naungan pondok pesantren karna hanya di pesantrenlah kita bisa belajar ilmu agama, belajar mandiri dan belajar bagaimana cara kita menghargai sesama teman.
Dawu habib Tohir santri harus menggunakan waktunya sebaik-baik mungkin agar para santri harus bersungguh-sungguh dan bersabar dalam menuntut ilmu karna orang yang menyibukkan darinya dalam mnuntut ilmu maka orang tersebut akan merasakan kenikmatan dari ilmu yang telah ia peroleh. Dan beliau menghimbau agar para santri tidak banyak makan dan tidur, karena ketika santri banyak makan dan tidur maka santri itu tidaklah ada beda dengan hewan.
Santri harus menjaga dirinya dari sesuatu yang dapat menyebabkan dirinya lalai dalam menuntut ilmu, seperti selalu bercanda, membicarakan sesuatu yang tidak penting bersama temannya dan santri tidak boleh terlalu banyak berbicara jika tidak dalam keadaan darurat, karena hal yang seperti inilah yang membuat semangat para santri dalam menuntut ilmu semakin berkurang. Dan santri harus menjaga dirinya dari melakukan suatu kemaksiatan, karena ilmu Allah tidak akan di berikan kepada orang yang senang dalam bermaksiat.
Para penuntut ilmu tidak boleh merasa puas dengan ilmu yang telah ia peroleh sebaliknya para penuntut ilmu harus selalu merasa haus akan ilmu , dalam artian kita tidak boleh merasa cukup , tidak boleh mesara pintar dengan ilmu yang kita miliki. Dalam perjumpaan terakhirnya habib tohir menalkini para santri dengan bacaan surah Al-Fatihah dan pesan terakhir habib tohir, santri harus memiliki keinginan dan tekad kuat demi untuk berjuang menuntut ilmu dan ridho allah.
Oleh : Moh Afief & Moh Qosim